Bagaimana memilih pelumas untuk bantalan bola dalam alur 60 seri

Sebagai bantalan gelinding umum pada peralatan mekanis, bantalan bola alur dalam telah banyak digunakan karena strukturnya yang sederhana, proses pembuatannya yang matang, dan penerapannya yang luas. Untuk memastikan pengoperasian bantalan bola dalam alur seri 60 yang efisien dan memperpanjang masa pakainya, sangat penting untuk memilih pelumas yang sesuai. Peran pelumas tidak hanya untuk mengurangi gesekan dan menurunkan suhu, tetapi juga secara efektif mencegah korosi, sehingga memperpanjang masa pakai bantalan.

Jenis pelumas
Sebelum memilih pelumas, perlu adanya pemahaman mendalam tentang karakteristik berbagai jenis pelumas. Pelumas umum terutama mencakup kategori berikut:
Minyak pelumas: Minyak pelumas adalah pelumas cair yang banyak digunakan dalam kondisi kecepatan tinggi, beban berat, atau suhu tinggi. Fluiditasnya memungkinkannya menghilangkan panas secara efektif dan membentuk lapisan oli yang ideal, yang cocok untuk situasi yang memerlukan pelumasan sering. Minyak pelumas dibedakan menjadi minyak mineral dan minyak sintetis menurut minyak dasarnya. Oli mineral biasanya lebih murah harganya, tetapi oli sintetis memiliki stabilitas suhu tinggi dan ketahanan oksidasi yang lebih baik.
Gemuk: Gemuk adalah pelumas semi padat yang dicampur dengan minyak dasar dan pengental (seperti berbahan dasar litium, berbahan dasar kalsium, dll.), cocok untuk kondisi kecepatan rendah, suhu rendah, dan penyegelan. Gemuk dapat mempertahankan pelumasan di dalam bantalan untuk waktu yang lama, sehingga mengurangi kebutuhan akan pengisian bahan bakar yang sering, terutama di lingkungan tertutup.
Pelumas padat: Pelumas padat seperti grafit dan molibdenum disulfida biasanya digunakan dalam kondisi kerja ekstrem atau lingkungan bersuhu tinggi, dan sering kali dicampur dengan pelumas cair untuk meningkatkan pelumasan.

Faktor kunci dalam pemilihan pelumas
Saat memilih pelumas untuk bantalan bola dalam alur seri 60, faktor utama berikut perlu dipertimbangkan secara komprehensif:
Temperatur pengoperasian: Pelumas yang berbeda memiliki kinerja yang berbeda secara signifikan pada temperatur yang berbeda. Viskositas dan fluiditas pelumas berubah seiring suhu, sehingga penting untuk memilih pelumas yang sesuai dengan suhu pengoperasian sebenarnya. Misalnya, dalam lingkungan bersuhu tinggi, pelumas atau gemuk yang tahan suhu tinggi harus diutamakan untuk memastikan bahwa pelumas atau gemuk tersebut tetap dapat mempertahankan kinerja pelumasan yang baik dalam kondisi suhu tinggi.
Kecepatan: Kecepatan bantalan merupakan parameter penting yang mempengaruhi pemilihan pelumas. Bantalan berkecepatan tinggi memerlukan pelumas dengan viskositas rendah untuk mengurangi gesekan dan kehilangan energi. Dalam kasus pengoperasian kecepatan rendah, gemuk mungkin lebih cocok karena dapat mempertahankan efek pelumasan tertentu di dalam bantalan dan mengurangi kebutuhan akan pengisian bahan bakar yang sering.
Beban: Ukuran beban bantalan secara langsung mempengaruhi pilihan pelumas. Dalam kondisi beban berat, pelumas dengan ketahanan tekanan yang baik harus dipilih untuk memastikan bahwa lapisan oli dapat terbentuk secara efektif pada beban tinggi untuk mencegah keausan dan kerusakan.
Kondisi lingkungan: Kelembapan, debu dan zat korosif di lingkungan kerja akan mempengaruhi pemilihan pelumas. Di lingkungan yang lembab atau berdebu, sangatlah penting untuk memilih pelumas dengan sifat pelindung yang baik untuk mencegah masuknya kelembapan dan kontaminan serta memastikan ketahanan efek pelumasan.
Penyegelan: Untuk bantalan dengan kondisi penyegelan yang lebih baik, gemuk biasanya merupakan pilihan yang lebih cocok. Gemuk dapat secara efektif memblokir intrusi kontaminan eksternal dan menjaga bantalan tetap bersih. Untuk bantalan terbuka atau semi terbuka, oli pelumas mungkin lebih cocok karena memiliki fluiditas yang lebih baik dan dapat membentuk lapisan oli lebih cepat untuk memastikan ketepatan waktu efek pelumasan.